Menggali dengan Teknik Wawancara
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK
"Mendengarkan dengan baik dan menjawab dengan baik adalah salah satu penyempurnaan terbesar yang dapat diperoleh dalam percakapan."
Francois, Duc de La Rochefoucauldd
(Pengarang Perancis)
Sepanjang karier saya di dunia jurnalistik, saya sering menemui nara sumber yang ketika saya wawancarai menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki penguasaan bidang yang mengangumkan, gagasan-gagasan brilian, serta visi-visi yang sangat bagus. Mereka ini terdiri dari para CEO, entrepreneur, pengusaha mandiri, penjual sukses, manajer-manajer berprestasi, termasuk para trainer dan akademisi. Untuk keperluan media saya, kadang saya meminta mereka menulis kolom atau artikel opini mengenai topik-topik yang sangat mereka kuasai tersebut.
Namun, sering sekali mereka merasa tidak mampu menuangkan gagasan ke dalam tulisan, apa pun bentuknya. Beberapa mengaku pernah mencoba tapi hanya sampai pada outline dan judul tulisan. Setelah mencoba beberapa paragraf, mereka gagal mengembangkan dan menyelesaikan tulisan tersebut. Alasan mereka, pikiran tiba-tiba mentok dan ide-ide yang semula mengalir tiba-tiba macet. Alhasil, antusiasme menulis pun turun drastis dan mereka menyerah.
Lain suasana saat mencoba menulis, lain pula suasana saat wawancara. Uniknya, para narasumber saya ini sangat menikmati diskusi yang terbangun saat saya mewawancarai mereka. Gampang ditebak, muncul banyak sekali gagasan-gagasan menarik yang kadang mereka sendiri tidak tahu dari mana datangnya. "Saya senang sekali dengan wawancara seperti ini. Ide saya bisa keluar semua," tutur Purdi E. Chandra saat saya wawancarai. Bos grup Primagama ini ia mengakui bahwa sebuah wawancara bisa menstimulasi pemikirannya untuk memberikan jawaban-jawaban yang cerdas (hasil wawancara ini beserta dengan tokoh-tokoh pengusaha suskes lainnya telah diterbitkan oleh Penerbit Gradien menjadi sebuah buku berjudul Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah!, 2004).
Untuk orang-orang tertentu, pemikiran-pemikiran yang bagus itu letaknya jauh di sudut ingatan mereka. Sesungguhnya, secara tidak sadar inti-inti pemikiran tersebut muncul sepotong-sepotong dalam setiap kesempatan, seperti saat berdiskusi, presentasi, menanggapi suatu permasalahan, atau saat berproses untuk mengambil keputusan. Hanya saja, pemikiran-pemikiran ini mungkin jarang atau tidak pernah dikemas dalam suatu bentuk terstruktur seperti bahan presentasi. Jadi pemunculannya dalam bentuk yang lebih runtut dan lengkap membutuhkan stimulasi tertentu seperti dalam wawancara atau diskusi.
Senin, 26 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- LADYFEM Khusus Cewek Herbal Istimewa! Untuk Atasi Masalah Kewanitaan, Solusi Wanita FRIGID, Kurang Bergairah, Sulit Orgasme
- TISU MAJAKANI Bikin Keset, Wangi, Atasi Keputihan, dst... Tisu Majakani by Boyke and Co, Spesial Untuk Organ Intim Wanita, Agar Lebih Elastis, Kesat dan Wangi
- Pengencang Payudara, Bikin Payudara Gadis Kencang, Sehat, Indah Cream Bikin Kencang Payudara, Sehat dan Indah! Cocok Buat Anda Yang Suka Perawatan Tubuh!
0 komentar on "Menggali dengan Teknik Wawancara"
Posting Komentar
Klik Toko Online Foredi GASA