Senin, 26 Januari 2009

Tak Perlu Nunggu Dipenjara

Diposting oleh Unknown di 08.11
Tak Perlu Nunggu Dipenjara


"Apa pun yang bisa anda lakukan, atau anda impikan bisa anda lakukan, mulailah. Keberanian mempunyai kejeniusan, kekuatan, dan keajaiban di dalam dirinya."
J.W. von Goethe
(Pengarang Jerman)

Judul artikel di atas muncul saat saya berkelakar dengan teman yang banyak ide-ide menarik, tapi tak jua mampu menelorkan sebuah buku pun. Kami teringat Arswendo Atmowiloto yang justru mampu menikmati hari-harinya di penjara karena bisa terus menuangkan gagasan, dan akhirnya terbitlah bukunya Menghitung Hari - Hikmah Kebijaksanaan dalam Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakatan (juga dijadikan sinetron). Kami juga teringat Rahardi Ramelan yang tersangkut kasus korupsi Bulog yang menerbitkan kisah pembelaan dirinya dalam buku berjudul Jalan Terjal Menegakkan Kebenaran tahun 2002 lalu.

Mengapa mengambil contoh-contoh tersebut? Ini merupakan salah satu bentuk mengkritisi kemalasan sendiri atau berbagai excuse untuk tidak menulis buku dengan alasan tidak ada waktu. Hampir semua orang sibuk mengatakan tidak punya waktu untuk membaca, apalagi menulis. Tapi jika kita berani menghitung secara persis waktu efektif yang kita gunakan untuk bekerja, sesungguhnya selalu ada sisa waktu untuk menulis. Bahkan, ternyata waktu yang tersedia sangat berlimpah.

Bagaimana mengukur kita punya waktu atau tidak? Pertama, harus ditegaskan apakah kita itu tipe orang yang sibuk total; Kedua, orang sibuk yang hanya punya waktu luang sedikit dan menghabiskannya untuk aktivitas rekreatif; atau ketiga, jenis orang yang sibuk dan punya waktu luang sedikit, tetapi malas mengisi waktu luang itu untuk kegiatan produktif. Orang yang totaly and extremely busy tak bisa disalahkan sama sekali jika malas membaca dan menulis. Jenis kedua dan ketiga inilah yang sebenarnya berkemungkinan besar menulis bukunya sendiri. Asal ada hasrat besar, mampu mengatur dan memanfaatkan waktu, dan punya teknik yang tepat.

Teknik yang saya ajukan berikut ini bukanlah cara untuk merampok waktu-waktu produktif atau waktu rekreasi anda. Justru yang saya tawarkan adalah pemanfaatan waktu secara simultan antara proses kreatif menulis buku dengan segala kesibukan anda yang tak mungkin ditinggalkan. Prinsipnya adalah mengajak anda melakukan dua aktivitas pada saat yang sama atau hampir bersamaan, berikut menyediakan waktu khusus dan terprogram untuk menuntaskan apa yang anda peroleh dari aktivitas sebelumnya.

Ok, sekarang sediakan selembar kertas dan pensil untuk mengikuti evaluasi waktu efektif anda sehari-hari. Cobalah untuk menghitung rata-rata penggunaan waktu untuk setiap contoh item pertanyaan berikut ini:

1. Jam berapa anda bangun pagi?
2. Berapa banyak waktu anda habiskan untuk olah raga sebelum masuk ke kamar mandi?
3. Berapa banyak waktu yang anda pakai untuk duduk di toilet dan mandi pagi?
4. Berapa banyak waktu anda pakai untuk sarapan pagi di rumah?
5. Berapa lama perjalanan anda dari rumah ke kantor?
6. Apa yang biasa anda lakukan selama dalam perjalanan tersebut?
7. Berapa lama anda gunakan waktu untuk pemanasan di kantor sebelum benar-benar mengerjakan pekerjaan anda?
8. Berapa lama waktu anda gunakan untuk memimpin rapat-rapat?
9. Berapa lama waktu anda habiskan untuk istirahat makan siang dan mengobrol dengan rekan kerja?
10. Berapa lama waktu anda gunakan untuk lembur di kantor?
11. Jam berapa anda tiba di rumah?
12. Jam berapa anda pergi ke kamar tidur?

Tak Perlu Nunggu DipenjaraSocialTwist Tell-a-Friend

1 komentar on "Tak Perlu Nunggu Dipenjara"

rifaabe on 8 Maret 2009 pukul 08.26 mengatakan...

Sekarang tinggal kemauan kita saja, apakah kita bisa menghasilkan sebuah karya meski kita berpikir waktu kita sedikit, atau selamanya kita akan menjadi budak waktu.

untuk yang ingin tahu tips dan trik hebat mampirlah ke sini

Posting Komentar

Klik Toko Online Foredi GASA

 

Belajar Menulis, Belajar Menulis Artikel, Belajar Menulis Berita, Belajar Kuliah Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez Distributed by Deluxe Templates