Selasa, 22 Desember 2009

Kemampuan Menulis, Esai, dan Pembelajaran Menulis

Diposting oleh Unknown di 22.48 0 komentar
Kemampuan Menulis, Esai, dan Pembelajaran Menulis
Esai merupakan karya sastra yang khas. Kekhasan esai terutama terlihat
pada segi isi, penalaran, dan bahasa. Menulis esai adalah kegiatan menghasilkan
karya tulis berbentuk prosa yang membahas secara sepintas lalu suatu permasalahan yang menarik perhatian berdasarkan gagasan atau pemikiran penulis.

Secara umum, menulis esai dapat melatih siswa untuk berpikir logis, kritis, dan sistematis. Penelitian ini bertujuan memaparkan kemampuan siswa kelas XI Program Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2005/2006 dalam menulis esai berbahasa Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI Program Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang dalam menuangkan isi, menggunakan penalaran, menggunakan bahasa, dan menggunakan sistematika penulisan yang tepat ketika menulis esai berbahasa Indonesia dengan rangsangan
tema bebas,
(2) mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI Program Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang dalam menuangkan isi, menggunakan penalaran, menggunakan bahasa, dan menggunakan sistematika penulisan yang tepat ketika menulis esai berbahasa Indonesia dengan rangsangan beberapa pilihan tema yang telah ditentukan, dan (3) mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI Program
Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang dalam menuangkan isi, menggunakan penalaran, menggunakan bahasa, dan menggunakan sistematika penulisan yang tepat ketika menulis esai berbahasa Indonesia dengan rangsangan beberapa pilihan tema dan kerangka tulisan yang telah ditentukan.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif studi kasus. Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data kuantitatif dan sumber data kualitatif. Sumber data kuantitatif berasal dari data utama berupa hasil penilaian (skor) atas tulisan esai siswa kelas XI Program Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang tahun ajaran 2005/2006 dan dari data pendukung
berupa jawaban angket tertutup, sedangkan sumber data kualitatif berasal dari data pendukung berupa jawaban angket terbuka yang diberikan oleh siswa.

Data berupa (1) skor hasil tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan tema bebas, (2)
skor hasil tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema yang telah ditentukan, dan (3) skor hasil tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema dan kerangka tulisan yang telah ditentukan.

Data dari angket berupa pendapat siswa tentang (1) tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan tema bebas, (2) tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema yang telah ditentukan, dan (3) tes menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema dan kerangka tulisan yang telah ditentukan, dan (4) upaya-upaya yang dilakukan siswa agar menulis menjadi kegiatan yang mudah dan menyenangkan.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pemberian tes dan penyebaran angket kepada siswa. Analisis data utama dilakukan dengan langkah (1) persiapan, (2) tabulasi, dan (3) penilaian; sedangkan analisis data pendukung dilakukan dengan langkah (1) kategorisasi dan (2) persentase.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa (1) dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan tema bebas, siswa kelas XI Program Studi Bahasa tergolong mampu, karena 87% siswa memperoleh nilai cukup baik, baik, dan sangat baik, (2) dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema yang telah ditentukan, siswa kelas XI Program Studi Bahasa tergolong sangat mampu, karena 100% siswa memperoleh nilai cukup baik, baik, dan sangat baik, (3) dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema dan kerangka tulisan yang telah ditentukan, siswa kelas XI Program Studi Bahasa tergolong sangat mampu, karena 100% siswa memperoleh nilai cukup baik, baik, dan sangat baik.

Berdasarkan data dari angket, dapat diketahui bahwa (1) 37% siswa mengalami kesulitan dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan tema bebas, (2) 21% siswa mengalami kesulitan dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema yang telah ditentukan, dan (3) 29% siswa mengalami kesulitan dalam menulis esai berbahasa Indonesia dengan beberapa pilihan tema dan kerangka tulisan yang telah ditentukan.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan siswa antara lain (1) 42% siswa akan menentukan tema tulisan
terlebih dahulu, lalu mengumpulkan bahan-bahan tulisan (referensi) yang diperlukan, (2) 37% siswa akan menentukan tema dan outline-nya, kemudian mengumpulkan bahan-bahan tulisan (referensi) yang diperlukan, dan (3) 21% siswa akan menentukan judulnya dulu, baru menentukan tema. Pencapaian kemampuan siswa bergantung kepada beberapa faktor, yaitu (1) faktor psikologis siswa, (2) faktor kognitif siswa, (3) faktor afektif siswa, dan (4) faktor psikomotorik siswa.

Berdasarkan penelitian ini, dapat disarankan kepada siswa agar menentukan tema dan kerangka karangan terlebih dahulu jika ditugaskan menulis karangan tanpa tema. Kepada Guru Bahasa Indonesia, disarankan agar lebih intensif lagi membelajarkan teknik menulis kreatif kepada siswa.

Kepada peneliti
lanjutan, disarankan untuk mengadakan penelitian terhadap kemampuan menulis esai dengan variasi metode atau rumusan masalah yang berbeda. Kepada pembaca, penelitian ini dapat digunakan oleh pembaca khususnya mahasiswa sebagai informasi tentang kemampuan menulis esai berbahasa Indonesia siswa kelas XI Program Studi Bahasa SMA Negeri 1 Malang tahun ajaran 2005/2006.


Kemampuan Menulis, Esai, dan Pembelajaran MenulisSocialTwist Tell-a-Friend

Jumat, 18 Desember 2009

Membuat referensi dari Esai

Diposting oleh Unknown di 22.46 0 komentar
MEMBUAT REFERENSI DARI ESAI
Ini adalah keahlian yang sangat penting dalam menulis esai. Membuat referensi merupakan keahlian yang sangat penting karena akan berhubungan dengan plagiatisme. Plagiatisme dapat dianggap sebagai suatu tindakan pidana yang serius dalam bidang pendidikan.

Secara umum, plagiatisme adalah mengkopi perkataan atau ide orang lain dan berpura-pura bahwa itu adalah hasi pekerjaan kita sendiri. Univeritas-universitas pada umumnya mempunyai kebijakan tertulis mengenai hal ini. Jika Anda tidak yakin, cobalah untuk bertanya pada dosen Anda sebelum menyerahkan esai Anda.

Pastikan bahwa Anda telah mengenal gaya referensi yang sesuai dengan kriteria universitas Anda.

Ada 2 macam gaya referensi yakni sistem Harvard (atau biasa disebut dengan ’in text’ referencing) dan catatan kaki atau footnote (biasanya disebut dengan sistem Oxford). Kebanyakan universitas mempunyai contoh mengenai bagaimana sistem referensi yang mereka gunakan. Jangan lupa untuk mereferensikan seluruh buku dan artikel yang Anda baca untuk keperluan esai Anda.

MENGUMPULKAN ESAI
Pada saat mengumpulkan esai Anda ke dosen, mungkin Anda akan merasa lega. Namun sebelum menyerahkannya, pastikan bahwa Anda telah mengisi halaman depan Anda dan keperluan-keperluan lainnya.
***
diterjemahkan dan disusun oleh Diana Rikasari Wahyudi


Membuat referensi dari EsaiSocialTwist Tell-a-Friend

Memperbaiki Esai

Diposting oleh Unknown di 22.43 1 komentar
MEMPERBAIKI ESAI
Sebuah esai yang baik biasanya merupakan hasil dari menulis dan menulis kembali. Jika Anda punya waktu, merupakan ide bagus untuk meninggalkan esai Anda selama beberapa hari untuk kembali memperbaikinya. Ini akan memberikan Anda waktu yang cukup untuk melihat sudut pandang Anda pada apa yang telah Anda tulis untuk kemudian dipikirkan kembali.

Beberapa pertanyaan yang dapat ditanyakan ketika sedang memperbaiki suatu esai adalah
:

• Apakah saya telah menjawap pertanyaan dengan selengkap-lengkapnya?
• Apakah esai saya telah jelas terbagi menjadi pendahuluan, isi dan kesimpulan?
• Apakah paragraf serta argumen saya secara jelas berhubungan dan relevan?
• Apakah argumen saya seimbang dan berdasarkan penelitian yang cukup?

• Apakah contoh serta kutipan-kutipan yang digunakan relevan dengan jawaban saya?
• Apakah saya telah menggunakan struktur referensi yang konsisten?
• Apakah saya telah mereferensikan seluruh contoh dan kutipan saya?
• Apakah saya telah mencapai batas jumlah kata yang diperbolehkan?

Jangan kecewa jika Anda menemukan beberapa kesalahan dalam esai Anda, karena itulah gunanya bagian memperbaiki esai ini. Jika ternyata Anda membutuhkan informasi yang lebih, bersikaplah tenang dan coba cari kekurangan-kekurangan tersebut. Hanya sedikit siswa yang berhasil menulis esai secara sempurna tanpa melalui
tahap perbaikan esai ini.


Memperbaiki EsaiSocialTwist Tell-a-Friend

Menyusun Ide dan Menulis Esai

Diposting oleh Unknown di 22.40 1 komentar
MENYUSUN IDE DAN MENULIS ESAI
Dalam tahap ini, yang terpenting adalah untuk memulai menyusun catatan ke dalam suatu bentuk jawaban.

Putuskan informasi mana yang akan Anda gunakan. Kaji catatan Anda dan sertakan contoh-contoh yang dapat mendukung atau memperkuat jawaba Anda. Tentukan poin mana yang akan Anda bahas terlebih dahulu dan selanjutnya. Tulis ini semua dimana tulisan ini akan menjado rancangan kasar dari esai Anda.

Buatlah kerangka tulisan untuk melihat apakah sttuktur dari esai sudah sesuai atau belum. Susunlah esai Anda dalam cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan ide dan jawaban-jawaban Anda.

Seluruh esai sebaiknya menyertakan struktur sebagai berikut :

a. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bagian dimana Anda menjawab pertanyaan dan menyediakan rangkuman dari isi argumen Anda. Ceritakan pada pembaca Anda apa argumen Anda dan kenapa Anda yakin bahwa itu adalah jawaban yang tepat. Buatlah pendahuluan singkat dan padat, tapi jangan lupa menampilkan semua ide Anda di dalamnya.

b. Isi
Isi adalah bagian dimana Anda menjawab pertanyaan dengan cara mengembangkan argumen-argumen Anda selanjutnya. Disini Anda dapat mengeluarkan seluruh pengetahuan dan informasi yang Anda miliki berkaitan dengan jawaban Anda. Gunakan contoh-contoh yang relevan serta kutipan-kutipan untuk mendukung argumen Anda. Sangat penting bagi Anda untuk menyusun struktur isi Anda sebaik mungkin.

Jika pertanyaan yang ada terdiri dari beberapa bagian, Anda akan perlu membuat susunan isi yang berkaitan dengan setiap bagian dari pertanyaan tersebut.

c. Kesimpulan
Kesimpulan harus merujuk pada bagian pendahuluan serta menunjukkan bahwa Anda telah menjawab pertanyaa yang ada. Sambungkan kembali dengan argumen-argumen Anda dan kaitkan jawaban Anda ke pertanyaannya. Jangan pernah menampilkan informasi baru dalam kesimpulan Anda. Jika Anda ternyata mempunyai informasi baru, tanyalah pada diri Anda sendiri dimana Anda bisa memasukkan informasi baru tersebut ke bagian isi.



Menyusun Ide dan Menulis EsaiSocialTwist Tell-a-Friend

Mencatat Dalam Menulis Esai

Diposting oleh Unknown di 22.37 0 komentar
Mencatat Dalam Menulis Esai
• Sangat penting bahwa Anda mencatat seluruh referensi dari buku yang Anda baca. Sertakan nama pengarang, tanggal, judul, penerbit serta tempat penerbitan. Untuk artikel jurnal, sertakan volume dan nomor terbit. Fotokopi bagian-bagian bacaan teks yang bermanfaat.

• Ketika sedang mencatat, perhatikan perbedaan antara merangkum dan memfrase ulang. Memfrase ulang dan merangkum dapat berguna sebagai alternatif dalam menggunakan kutipan-kutipan langsung. Memfrase ulang mengulang bagian paling banyak dari sebuah bacaan, dimana rangkuman hanya berisi poin-poin utama.

Dalam kedua hal, bagaimanapun, Anda harus mereferensikan informasi tersebut ke pengarang aslinya. Ini untuk mencegah anda diduga telah melakukan plagiarisme.

• Gunakan sistem dalam membuat catatan. Beberapa orang menggunakan kartu kertas, yang lainnya menggunakan map manila. Kaji catatan Anda untuk mengidentifikasi adanya bagian-bagian catatan yang terleway.


Mencatat Dalam Menulis EsaiSocialTwist Tell-a-Friend

DEFINISIKAN PERTANYAAN DAN ANALISIS TUGAS YANG DIBERIKAN

Diposting oleh Unknown di 22.35 0 komentar
DEFINISIKAN PERTANYAAN DAN ANALISIS TUGAS YANG DIBERIKAN
Pastikan bahwa Anda telah memahami maksud dari pertanyaan dengan baik. Identifikasi kata-kata kunci yang terkandung di dalam pertanyaan yang dberikan tersebut, lalu analisis apa kira-kira jawaban yang diinginkan oleh maksud pertanyaan tersebut.

LAKUKAN PENELITIAN MENGENAI TOPIK
Jika bisa, mulailah membaca untuk keperluan esai 4 sampai 5 minggu sebelum waktu pengumpulan. Ini akan memberikan Anda waktu yang cukup untuk mempelajari topik sekaligus mengembangkan argumen Anda.

Ingatlah untuk membaca sesuai kebutuhan, tanyalah diri Anda sendiri :
”Apakah bacaan ini bermanfaat bagi topik atau argumen saya?”
”Apakah ini dapat mendukung jawaban saya?”
”Apakah saya harus membaca hal-hal lainnya agar dapat menjawab pertanyaan dari esai?”


DEFINISIKAN PERTANYAAN DAN ANALISIS TUGAS YANG DIBERIKANSocialTwist Tell-a-Friend

Panduan dalam Menulis Esai

Diposting oleh Unknown di 22.33 0 komentar
Panduan dalam Menulis Esai
Berikut merupakan beberapa panduan yang dapat Anda ikuti ketika hendak menulis esai di universitas. Esai didefiniskan ketika anda harus menyusun suatu laporan yang membutuhkan lebih dari beberapa paragraph, dimana didalamnya bisa saja terdapat pengumpulan data, analisa data, dan kesimpulan.

Panduan ini dapat diterapkan dalam berbagai tahap yang dapat dilakukan berkali-kali ketika sedang menulis esai. Misalnya, Anda dapat kembali membaca dan mencatat beberapa bagian penting ketika Anda menemukan teks yang berguna.

Yang terpenting adalah untuk menulis secepatnya, dimana dalam proses menulis kita biasanya akan menemukan ide-ide baru yang dapat kita kembangkan selanjutnya. Ketika Anda sudah memulai menulis, selanjutnya kegiatan menulis akan menjadi lebih mudah dan tidak terlalu membingungkan. Biasanya, tulisan yang telah dibuat
juga dapat dikaji kembali untuk kemudian ditambah ataupun diperbaiki menjadi esai final Anda.


Panduan dalam Menulis EsaiSocialTwist Tell-a-Friend

Menulis Sebuah Esai atau Makalah

Diposting oleh Unknown di 21.38 0 komentar
Menulis Esai: Dasar
Menulis sebuah esai atau makalah, tanpa mempedulikan topiknya, adalah sebuah proses:

* Bangun dan definisikan topikmu

Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak.

* Tentukan pembaca esaimu

Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen?
Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review?
Sekelompok profesional untuk review?

Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai

* Rencanakan kurun waktu

Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat.

* Kumpulkan bahan-bahan

Orang: dosen, asisten dosen, pustakawan, ahli dalam bidang, profesional
Referensi: buku teks, rekomendasi kerja, web site, majalah, buku harian, laporan profesional

* Riset: baca, wanwancara, eksperimen, kumpul data-data, dll. dan catat selengkap mungkin.
Gunakan kartu indek atau word processing.

* Organisasi catatanmu dengan menulis dahulu di kertas lain:

fokus pada bebas menulis, petaan, and/atau garis besarnya.

* Buatlah esai pertamamu (rough draft)

Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi: Gunakan logika yang baik dalam argumentasi untuk membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema. Apakah kamu akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengfritik atau menjelaskan? Lihat definisi istilah-istilah esai di situs Pedoman Belajar.

Paragraf pertama

* Kenalkan topikmu!
* Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
* Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
* Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian

Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai. he first paragraph is often the most difficult to write.

Isi Esai

* Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya

* Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran ke ide lainnya. (Lihatlah kata & frasa transisi)
* Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
* Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya poinmu.

* Tulis dengan kalimat-kalimat aktif

* "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
*
Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif. (Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimu efektif, jelas dan dinamis.)
* Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.

* Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu

* Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
* Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat merusak alur isi esaimu.

* Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai

* Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
* Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.

Kesimpulan

* Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu
* Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu
* Tinjau kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:

* menyatakan ulang tema utama secara singkat?
* merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
* menyimpulkan isi esai secara logika?

* Edit/tulis ulang paragraf pertama

Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.


Ambil satu atau dua hari libur!

Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan

Kumpulkan esaimu
Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik (kamu harus percaya ini!).
Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.

*Sumber : http://www.uinsuska.info/
Menulis Sebuah Esai atau MakalahSocialTwist Tell-a-Friend

Rabu, 11 November 2009

NetBook, Wireles, USB Modem, HP Modem Murah

Diposting oleh Unknown di 06.57 0 komentar
NetBook Haier Olive Murah

Produk yang bersaing, merupakan sebuah fenomena yang lagi gencar di internet.
Tidak dipungkiri, yang namanya alat elektronik, mulai dari yang mahal sampai yang murah, semua ada di Internet.

Berikut Perinciannya :


PRODUK

TYPE

HARGA RESMI



Netbook

Haier olive x-107 (prepaid)

Rp. 4,398,900


Wireles Router Modem
Vertex VW 240 (prepaid)

Rp. 2,065,000


USB Modem



HP Modem




HP Reguler






========
Untuk lebih Detailnya, KLIK Banner ini :




Produk SMART Telecom

Moga membantu

Cak Sun



NetBook, Wireles, USB Modem, HP Modem MurahSocialTwist Tell-a-Friend

Patih Gajah Mada

Diposting oleh Unknown di 06.49 1 komentar
Patih Gajah Mada

Kisah Gajah Mada kali ini merupakan rangkaian kejadian semenjak Majapahit dipimpin oleh dua ratu, Dyah Wiyat dan Sri Gitarja yang diangkat memimpin Majapahit karena Jayanegara tidak meninggalkan keturunan lelaki yang bisa diangkat menjadi putra mahkota.

“Ada sebuah hal penting yang harus kau kerjakan. Bantulah aku untuk mencuri dua buah benda pusaka penting di istana Majapahit, masing-masing Cihna Nagara Gringsing Lobheng Lewih Laka dan Songsong Udan Riwis.”

Adalah pesan tersebut yang diterima Branjang Ratus, putra Ki Buyut Padmaguna, saat menghadap bibinya, Sri Yenda, atas permintaan Ki Buyut. Kedua benda tersebut adalah pusaka negara Majapahit yang digunakan dalam menobatkan raja-raja pendahulu Majapahit, Raden Wijaya dan kemudian Jayanegara, serta kedua Ratu tersebut.
Majapahit kemudian dilanda bencana alam. Gunung Kampud meletus disertai gempa dalam keadaan musim panas yang kering kerontang. Di saat itulah istana Majapahit geger karena dimasuki maling. Kedua pusaka tersebut hilang dicuri, mempermalukan Gajah Enggon sebagai Senopati Bhayangkara, pimpinan pasukan khusus, serta Gajah Mada sebagai Patih yang harus bertanggung jawab kepada Mahapatih Arya Tadah dan kedua Ratu Majapahit.

Gajah Enggon meletakkan jabatan dan atas petunjuk Ibu Suri Gayatri Gajah Enggon mencari jejak pencuri kedua pusaka tersebut ke Hujung Galuh membuntuti jejak hujan, sekaligus sebuah pesan pribadi bahwa hidup Gajah Enggon akan bermula di sana. Sebuah petunjuk yang aneh bagi prajurit Bhayangkara tersebut. Dengan bantuan Pradhabasu, mantan Bhayangkara yang telah kembali menjadi penduduk biasa di buku sebelumnya berangkatlah mereka ke pelabuhan yang sekarang menjadi kota Surabaya.


Di saat yang sama Majapahit dilanda kericuhan, lima orang berkuda membakar-bakar rumah penduduk. Aksi tersebut sulit diatasi oleh para prajurit dan Bhayangkara, namun Gajah Mada merasa itu adalah sebuah taktik dari perusuh agar pasukan menyebar keluar istana. Gajah Mada masih memikirkan kembalinya pencuri tersebut ke istana atas petunjuk Ibu Suri Gayatri. Kelima orang perusuh tersebut sempat dijumpai Gajah Enggon dan Pradhabasu, namun tugas dan kepentingannya memburu pencuri pusaka negara ke Hujung Galuh tak membuat mereka kembali ke Majapahit meskipun dengan rasa penasaran yang tinggi bahwa merekalah pencuri tersebut.

Prajurit istana dan Bhayangkara menjaga rapat istana, namun seperti pada pencurian sebelumnya berhasil lolos memasuki gudang pusaka karena ilmu sirep yang membuat kantuk seisi istana. Penjagaan yang ketat dan pagar betis yang rapat setelah maling tersebut masuk ke dalam gudang pusaka juga masih membuat pencuri tersebut lolos dengan bantuan kabut yang sangat tebal di malam hari. Kabut hilang bersamaan dengan hilangnya mahkota raja beserta Ibu Suri Gayatri.


Namun kemudian biksuni Gayatri kembali lagi, membuat segudang pertanyaan bagi Gajah Mada. Atas pertemuan singkat di keputren Gajah Mada menyimpulkan usaha makar dan kudeta dari seseorang yang mencuri benda-benda pusaka tersebut, di mana benda-benda pusaka tersebut biasa digunakan dalam menobatkan seorang raja yang naik tahta.

Keta dan Sadeng adalah dua wilayah yang dicurigai Gajah Mada. Kedua wilayah ini sudah dua kali tidak hadir dalam pasewakan (pertemuan tahunan) di alun-alun Bubat. Pasewakan adalah pertemuan tahunan para raja di bawah bendera Majapahit. Pasewakan kali ini diadakan dengan menggelar latihan perang bersama dari seluruh kesatuan, termasuk simulasi gelar perang taktik baru, yaitu Bayu Bajra. Salah satu utusan yang hadir adalah rombongan kerajaan Swarnabhumi (Palembang/Sumatra) yang berlabuh di Hujung Galuh, membawa puluhan kapal besar yang baru pertama kali dilihat Majapahit, dan Aditiawarman –yang masih kerabat keluarga Majapahit– membawa benda aneh bagi Gajah Mada, sebuah peledak atau mercon.

Gajah Enggon dan Pradhabasu di Hujung Galuh akhirnya memisahkan diri. Gajah Enggon tetap membuntuti jejak pencuri pusaka ke utara dan Pradhabasu bergerak ke selatan ke arah Keta dan Sadeng untuk membantu telik sandi yang sedang beroperasi mencari bukti Keta dan Sadeng yang dikabarkan akan memberontak. Operasi para telik sandi ini pun akhirnya dikabarkan ke Gajah Mada yang saat itu menjaga istana sekaligus mengadakan pasewakan.

Aditiawarman kemudian pamit dari pasewakan, lebih cepat dari jadwal yang telah diutarakannya kepada kedua Ratu Majapahit untuk kembali ke Hujung Galuh dan berlayar kembali. Di saat yang sama para telik sandi Keta dan Sadeng mengabarkan semua perkembangan gerak-gerik Gajah Mada dan kondisi pasewakan, termasuk berita prajurit istana yang diberangkatkan ke Keta dan Sadeng setelah pada pasewakan tersebut Gajah Mada membuktikan rencana berontak dengan bukti akurat yang dikirim oleh Pradhabasu dan telik sandi yang sedang beroperasi di sana.

Berhasilkah Gajah Enggon mengejar pencuri kedua pusaka Majapahit tersebut?
Siapa pula pencuri lain yang mencuri mahkota raja?
Bagaimana taktik Gajah Mada meredam upaya makar di Keta dan Sadeng?
Terjadikah perang di Keta dan Sadeng?
Siapa Branjang Ratus, Ki Buyut dan Sri Yenda yang diceritakan di awal buku?
Bagaimana Arya Tadah meletakkan jabatannya dan menobatkan Gajah Mada menjadi Mahapatih?

Selain rentetan peristiwa di atas, Langit Kresna Hariadi memberi sisipan cerita flash back tentang pemberontakan di Singasari, tentang keris Empu Gandring, tentang Kertanegara mengusir utusan Tartar (Kubilai Khan), Jayakatwang melakukan kudeta kepada Kertanegara hingga Sanggramawijaya (Raden Wijaya) naik tahta dan membuat negeri baru Majapahit.
Sebuah fiksi sejarah yang menarik!




Patih Gajah MadaSocialTwist Tell-a-Friend

Senin, 22 Juni 2009

Dengan Sedikit Stimulus, Mudah Menulis

Diposting oleh Unknown di 08.33 0 komentar

SMS CENTER SEKOLAH
adalah software yang memungkinkan informasi sekolah untuk bisa diakses melalui SMS. Informasi yang bisa diakses melalui SMS misalnya: nilai/raport, pembayaran SPP, informasi biaya lain selain SPP, informasi absensi, ekstrakulikuler, PSB, organisasi, guru, siswa, catatan siswa, kelas/ruang/daya tampung, biaya-biaya sekolah, dll.

Semua informasi tersebut bisa diakses dimana saja, dan kapan saja, dengan mudah.

Fitur dan harga Software SMS Center Sekolah

Silakan Download Gratis : Tutorial
Software SMS Center Sekolah



=============================================

Produk Software SMS Gateway

Software SMS adalah Software Dekstop yang berfungsi sebagai SMS Manager yang mampu menangani komunikasi 2 arah (yang bersifat otomatis) antara perusahaan Anda dengan Calon Pelanggan, Pelanggan Tetap, maupun Staff internal di perusahaan Anda.

Dengan media SMS mereka akan lebih mudah menerima atau mengirim informasi dari dan ke perusahaan Anda. Dan dengan Software SMS ini perusahaan Anda akan lebih mudah menyampaikan maupun menerima informasi dari Pihak Luar maupun dari pihak internal kantor sendiri.

Di bawah ini adalah Produk Software SMS Gateway yang sudah disesuaikan dengan berbagai jenis kebutuhan. Baik kebutuhan Bisnis maupun non-Bisnis.


Fitur dan harga Software Server SMS Bisnis

Download : Software Server SMS Bisnis


Semoga Bermanfaat.
Dengan Sedikit Stimulus, Mudah MenulisSocialTwist Tell-a-Friend

Rabu, 06 Mei 2009

Belajar Menulis Tak Kenal Waktu

Diposting oleh Unknown di 09.48 2 komentar
Belajar Menulis Tak Kenal Waktu

Pernahkah anda dengar atau bahkan menyaksikan seorang yang pandai menulis?
Bagaimana-pun, aktifitas menulis tidak jauh beda dengan apa yang pernah kita alami. Apa maksudnya? Pada artikel kali ini, saya akanmemberikan tips bagaimana menulis dengan otak atau pikiran kita. Dengan menggunakan otak kita yang mengalir deras akan informasi-informasi yang sangat luar biasa.
Jangan lupa "Stop Dreaming and Start Action".

Tanpa anda sadari, bahkan potensi setiap orang itu sangatlah banyak dalam hal tulis-menulis. Itu tergantung dari setiap orang. Bagaimana ia mampu mengembangkan, menggali dari apa-apa yang ia dapat di sekitarnya.

Pertama
Saat anda bingung mau menulis apa saat ini, saat itulah sebenarnya anda sudah ada ide untuk ditulis. Lho kok..!!! iya,...saat anda bingung di saat kebingungan anda itu akan menjadi sebuah tulisan.

Kedua
Coba luangkan sekali saja untuk keluar dari rumah anda. Lihat disekitar anda, atau ke jalan raya. Di sana terdapat banyak ide yang berlimpah untuk anda tulis. Misal, anda lihat mobil, taman tengah kota, atau panasnya udara siang hari, nahh...disitu itu anda sudah ada ide untuk dituliskan.

Sudah tulis aja apa yang ada di kepala anda. Jangan takut akan salah.
Jika anda menulis, gunakanlah imajinasi. Karena ia akan membawa anda melayang ke alam bawah sadar anda.

Pokoknya menulis, menulis dan menulis apa-apa yang ada dalam kepala anda. Jangan berpikir, Perlukah bakat menulis?
Apalagi anda punya blog, sungguh luar biasa anda. Dengan leluasa anda mudah untuk menuliskan cerita perjalanan anda di dunia maya.

Selamat mencoba.
Dan tunggu artikel saya selanjutnya. Stop Dreaming Start Action

Semangat
Belajar Menulis Tak Kenal WaktuSocialTwist Tell-a-Friend

Senin, 23 Februari 2009

Mengetahui Kata dan Frasa Transisi

Diposting oleh Unknown di 07.09 1 komentar
Kata & Frasa Transisi
Menggunakan kata dan frasa transisi menunjukkan hubungan antar ide dan membuat makalah mudah dimengerti.

Makalah yang idenya saling berkaitan memudahkan pembaca mengikuti dari poin pertama sampai terakhir.

Transisi menunjukkan hubungan, baik dari kalimat yang satu ke kalimat yang lain, atau dari paragraf yang satu ke paragraf yang lain. Hal ini memang tampak seperti daftar "hubungan" yang mungkin dimiliki oleh ide-ide yang ada, diikuti oleh daftar kata dan frasa "transisi" yang mana menghubungkan ide-ide tersebut.


Tambahan:
juga, di samping itu, selanjutnya, sebagai tambahan, lagipula, lagi

Akibat:
demikian, hasilnya, akibatnya, jadi, kalau tidak, maka, oleh karena itu, demikianlah, setelah itu

Ringkasan:
bagaimanapun, bagaimanapun juga, setelah dipertimbangkan semuanya, singkatnya, ringkasnya, sebagai penutup, pada umumnya, akhirnya, jelasnya

Penyamarataan:
sesuai peraturan, biasanya, seperti biasanya, umumnya, pada umumnya, kebanyakan

Uraian baru:
pada intinya, dengan kata lain, yakni, yaitu, singkatnya, ringkasnya

Perbedaan dan perbandingan:
bedanya, begitu pula, sebaliknya, malahan, demikian juga, di satu sisi, pada sisi lainnya, agaknya, sama halnya, tetapi, akan tetapi, bagaimanapun juga, namun

Rangkaian:
mula-mula, awalnya, pada awalnya, permulaannya, pada waktu yang sama, mulai sekarang, untuk sementara ini, selanjutnya, saat ini, berikutnya, nantinya, sementara itu, kemudian, segera, sebelumnya, sesudahnya, secara serentak, sebagai penutup

Pengalihan:
omong-omong, sambil lalu

Ilustrasi:
misalnya, contohnya, seperti

Persamaan:
demikian juga, sama dengan, lagipula

Arahan:
di sini, di sana, melebihi, hampir, berhadapan, di bawah, di atas, ke kiri, ke kanan, di kejauhan sana



Mengetahui Kata dan Frasa TransisiSocialTwist Tell-a-Friend

Menulis Esai: Dasar

Diposting oleh Unknown di 06.58 9 komentar
Menulis Esai: Dasar
Menulis sebuah esai atau makalah, tanpa mempedulikan topiknya, adalah sebuah proses:
Dan juga Action itu lebih penting. Lihat Action

* Bangun dan definisikan topikmu
Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak.
* Tentukan pembaca esaimu
Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen?
Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review?
Sekelompok profesional untuk review?
Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai
* Rencanakan kurun waktu
Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat.
* Kumpulkan bahan-bahan
Orang: dosen, asisten dosen, pustakawan, ahli dalam bidang, profesional
Referensi: buku teks, rekomendasi kerja, web site, majalah, buku harian, laporan profesional
* Riset: baca, wanwancara, eksperimen, kumpul data-data, dll. dan catat selengkap mungkin. Gunakan kartu indek atau word processing.
* Organisasi catatanmu dengan menulis dahulu di kertas lain:
fokus pada bebas menulis, petaan, and/atau garis besarnya.
* Buatlah esai pertamamu (rough draft)
Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi: Gunakan logika yang baik dalam argumentasi untuk membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema. Apakah kamu akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengfritik atau menjelaskan? Lihat definisi istilah-istilah esai di situs Pedoman Belajar.

Paragraf pertama

* Kenalkan topikmu!
* Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
* Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
* Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian

Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai.he first paragraph is often the most difficult to write.

Isi Esai

* Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya
o Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran ke ide lainnya.
(Lihatlah kata & frasa transisi)
o Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
o Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya poinmu.
* Tulis dengan kalimat-kalimat aktif
o "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
o Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif.
(Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimu efektif, jelas dan dinamis.)
o Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.
* Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu
o Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
o Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat merusak alur isi esaimu.
* Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai
o Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
o Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.

Kesimpulan

* Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu
* Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu
* Tinjau kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:
o menyatakan ulang tema utama secara singkat?
o merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
o menyimpulkan isi esai secara logika?
* Edit/tulis ulang paragraf pertama
Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.

Ambil satu atau dua hari libur!

Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan
Kumpulkan esaimu

Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik (kamu harus percaya ini!).

Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.


Dukung saya broo... di Kontes SEO "Stop Dreaming Start Action 1 dan
Stop Dreaming Start Action2 ", Klik yaa... dengan begitu, berarti anda peduli akan blogku ini.
salam Cak Sun...


Menulis Esai: DasarSocialTwist Tell-a-Friend

Senin, 26 Januari 2009

Perlukah Bakat Menulis?

Diposting oleh Unknown di 08.14 0 komentar
Perlukah Bakat Menulis?

"Yang mungkin diperlukan bukanlah suatu 'bakat' istimewa, tetapi lebih pada keinginan dan minat yang besar untuk mau belajar, membangun kebiasaan menuangkan gagasan lewat tulisan."
Andrias Harefa
(Penulis buku-buku best seller)

Sungguh saya tidak ingin anda berlama-lama membaca artikel ini. Hampir dalam setiap pembahasan mengenai tulis-menulis, orang bertanya atau berargumentasi soal perlu tidaknya bakat menulis. Perdebatan apakah seseorang perlu ada bakat dulu baru bicara menulis buku sesungguhnya tidak berguna. Katakanlah anda memvonis diri anda tidak berbakat, kemudian orang lain ikut-ikutan dengan cap yang anda buat tadi, maka menulis buku hanya akan tinggal mimpi belaka. Jika anda sudah lebih dulu memvonis diri anda tak berbakat menulis, tak mampu menulis, tak ada waktu menulis, tak ada ide untuk ditulis, maka jangan harap anda bisa membuat buku. Soal mampu atau tidak mampu, bakat atau tidak bakat, kadang itu hanya soal konstruksi mental yang keliru. Jika konstruksi mental sudah tidak pas, biasanya anda akan sulit melihat peluang-peluang yang bisa anda manfaatkan untuk merealisasikan gagasan-gagasan anda.

Jadi, pada kesempatan pertama ini, penting sekali untuk membenahi dulu keyakinan anda, bahwa menulis buku itu tidak sesulit yang anda duga, atau tidak memerlukan kemampuan-kemampuan yang melebihi rata-rata orang. Percayalah, semua orang bisa menulis buku, dengan satu dan lain cara. Contoh-contoh pada artikel sebelumnya telah membukakan wawasan kita, bahwa dari segala macam profesi, latar belakang sosial, pendidikan, bahkan latar belakang usia pun tak menghalangi orang untuk menulis buku.

Saya punya anggapan mendasar, jika anda pernah menulis buku harian, surat cinta, menulis puisi, membuat pantun, membuat ringkasan, menulis paper, menulis resensi buku, menyusun skripsi, menyusun rencana bisnis, menulis laporan, membuat presentasi, berarti anda punya bakat menulis. Ini semua merupakan cikal-bakal kemampuan menulis yang sangat potensial. Yang diperlukan adalah mengasah kemampuan tersebut, lalu memakai teknik yang tepat untuk menulis jenis buku yang anda inginkan.

Katakanlah anda tak pernah menulis sama sekali, tetapi anda adalah orang yang menguasai satu bidang tertentu yang unik, menguasai profesi anda, memiliki hobi yang menarik, memiliki kemampuan-kemampuan khusus yang layak jual, suka mendiskusikan hal-hal tersebut, suka mengajari orang lain untuk melakukannya, dan anda sangat menyukai bidang-bidang tadi, maka peluang menulis buku juga sangat besar.

Atau jika anda adalah orang yang suka presentasi, sering melakukan brainstorming, sering mendiskusikan ide-ide atau berita-berita terbaru, kerapkali diundang ceramah, hobi berpidato, berkotbah, mendongeng, sering diwawancarai wartawan, suka bersosialisasi, seorang public figure, serta memiliki pengalaman-pengalaman menarik yang layak dibagikan kepada orang lain, itu pun menjadi modal besar bagi perwujudan buku anda. Berbekal apa yang sudah ada dalam diri sendiri pun, anda sudah siap mengarungi proses penulisan buku yang sangat mengesankan.

=====

Perlukah Bakat Menulis?SocialTwist Tell-a-Friend

Tak Perlu Nunggu Dipenjara

Diposting oleh Unknown di 08.11 1 komentar
Tak Perlu Nunggu Dipenjara


"Apa pun yang bisa anda lakukan, atau anda impikan bisa anda lakukan, mulailah. Keberanian mempunyai kejeniusan, kekuatan, dan keajaiban di dalam dirinya."
J.W. von Goethe
(Pengarang Jerman)

Judul artikel di atas muncul saat saya berkelakar dengan teman yang banyak ide-ide menarik, tapi tak jua mampu menelorkan sebuah buku pun. Kami teringat Arswendo Atmowiloto yang justru mampu menikmati hari-harinya di penjara karena bisa terus menuangkan gagasan, dan akhirnya terbitlah bukunya Menghitung Hari - Hikmah Kebijaksanaan dalam Rumah Tahanan/Lembaga Pemasyarakatan (juga dijadikan sinetron). Kami juga teringat Rahardi Ramelan yang tersangkut kasus korupsi Bulog yang menerbitkan kisah pembelaan dirinya dalam buku berjudul Jalan Terjal Menegakkan Kebenaran tahun 2002 lalu.

Mengapa mengambil contoh-contoh tersebut? Ini merupakan salah satu bentuk mengkritisi kemalasan sendiri atau berbagai excuse untuk tidak menulis buku dengan alasan tidak ada waktu. Hampir semua orang sibuk mengatakan tidak punya waktu untuk membaca, apalagi menulis. Tapi jika kita berani menghitung secara persis waktu efektif yang kita gunakan untuk bekerja, sesungguhnya selalu ada sisa waktu untuk menulis. Bahkan, ternyata waktu yang tersedia sangat berlimpah.

Bagaimana mengukur kita punya waktu atau tidak? Pertama, harus ditegaskan apakah kita itu tipe orang yang sibuk total; Kedua, orang sibuk yang hanya punya waktu luang sedikit dan menghabiskannya untuk aktivitas rekreatif; atau ketiga, jenis orang yang sibuk dan punya waktu luang sedikit, tetapi malas mengisi waktu luang itu untuk kegiatan produktif. Orang yang totaly and extremely busy tak bisa disalahkan sama sekali jika malas membaca dan menulis. Jenis kedua dan ketiga inilah yang sebenarnya berkemungkinan besar menulis bukunya sendiri. Asal ada hasrat besar, mampu mengatur dan memanfaatkan waktu, dan punya teknik yang tepat.

Teknik yang saya ajukan berikut ini bukanlah cara untuk merampok waktu-waktu produktif atau waktu rekreasi anda. Justru yang saya tawarkan adalah pemanfaatan waktu secara simultan antara proses kreatif menulis buku dengan segala kesibukan anda yang tak mungkin ditinggalkan. Prinsipnya adalah mengajak anda melakukan dua aktivitas pada saat yang sama atau hampir bersamaan, berikut menyediakan waktu khusus dan terprogram untuk menuntaskan apa yang anda peroleh dari aktivitas sebelumnya.

Ok, sekarang sediakan selembar kertas dan pensil untuk mengikuti evaluasi waktu efektif anda sehari-hari. Cobalah untuk menghitung rata-rata penggunaan waktu untuk setiap contoh item pertanyaan berikut ini:

1. Jam berapa anda bangun pagi?
2. Berapa banyak waktu anda habiskan untuk olah raga sebelum masuk ke kamar mandi?
3. Berapa banyak waktu yang anda pakai untuk duduk di toilet dan mandi pagi?
4. Berapa banyak waktu anda pakai untuk sarapan pagi di rumah?
5. Berapa lama perjalanan anda dari rumah ke kantor?
6. Apa yang biasa anda lakukan selama dalam perjalanan tersebut?
7. Berapa lama anda gunakan waktu untuk pemanasan di kantor sebelum benar-benar mengerjakan pekerjaan anda?
8. Berapa lama waktu anda gunakan untuk memimpin rapat-rapat?
9. Berapa lama waktu anda habiskan untuk istirahat makan siang dan mengobrol dengan rekan kerja?
10. Berapa lama waktu anda gunakan untuk lembur di kantor?
11. Jam berapa anda tiba di rumah?
12. Jam berapa anda pergi ke kamar tidur?

Tak Perlu Nunggu DipenjaraSocialTwist Tell-a-Friend

Latihan Aktualisasi Potensi Kreatif

Diposting oleh Unknown di 08.05 0 komentar

Latihan Aktualisasi Potensi Kreatif

Dua artikel sebelumnya telah membahas apa saja aral kreatifitas (creativity blocks) serta tujuh kebiasaan orang-orang kreatif. Tidak terlalu sulit mengidentifikasi aral kreatifitas, karena sebagian besar dari kita memilikinya, atau secara tak sengaja memeliharanya. Pun tak terlalu sulit mengenali kebiasaan-kebiasaan apa yang membuat orang-orang kreatif jadi begitu produktif. Namun, bagaimana cara mengaktualisasikan potensi kreatifitas yang ada pada diri setiap orang? Aktivitas-aktivitas apa saja yang bisa mengeliminir aral kreatifitas dan sebaliknya merangsang aktualisasi potensi kreatif?

Sesungguhnya, latihan-latihan sederhana sudah bisa menstimulasi kondisi mental dan pikiran untuk lebih siap menjalani proses kreatif. Seperti diungkapkan sebelumnya, banyak penghalang kreatifitas berasal dari konstruksi pikiran (frame of thinking), kondisi psikologis, dan kebiasaan-kebiasaan yang konsisten. Faktor-faktor ini membekukan potensi kreatif. Dan, jika kondisi mental dan pikiran tidak siap atau menolak, proses kreatif pun tidak bisa dipaksakan.

Latihan-latihan sederhana berikut ini berfungsi untuk menggelitik sisi-sisi pikiran dan mental, sampai pada titik di mana tercipta kondisi yang lebih terbuka. Disambung kemudian dengan latihan mengasah kemampuan dan teknik kreatif dalam berbagai bentuk dan tingkatannya. Berikut latihan-latihan yang dianjurkan:

1. Berpikir kebalikan
Sungguh, pikiran kita begitu terlatih untuk berpikir atau memandang sesuatu dengan cara yang begitu terstruktur. Kita selalu berpikir dengan satu sudut pandang tertentu, berdasarkan posisi yang kita yakini kebenarannya, yang sudah semestinya begitu, dan sebisa mungkin tidak diubah. Kita terfokus pada satu titik tertentu, dan biasanya mengabaikan titik yang lain.

Taruhlah, jika Anda adalah seorang yang selalu berpikir positif, maka secara otomatis Anda akan menolak segala bentuk pikiran negatif. Jika Anda sangat fanatik dengan data-data kuantitatif, Anda tak akan bisa dibuat percaya dengan asumsi-asumsi non-statistikal atau kualitatif. Jika Anda sangat berorientasi pada profit, Anda pun akan sulit menerima pertimbangan-pertimbangan yang berorientasi sosial.

Nah, latihan ini menuntut Anda untuk 'merelakan' diri berkelana ke alam pikiran yang secara diametral berlawanan. Berkelana dalam arti kemampuan untuk melepaskan pola pikir sebelumnya, mencoba menggunakan pola lawan, dan 'mengalami' (berproses) dalam pola tersebut. Contohnya, kalau Anda terpola untuk menghasilkan prediksi bisnis dengan out put selalu positif, maka sekali waktu, buatlah prediksi dengan out put negatif.

Hal terpenting di sini adalah proses mengalami sesuatu yang sebaliknya dari yang sudah biasa. Latihan ini menstimulasi pikiran untuk terbuka pada perspektif yang lebih segar atau kemungkinan-kemungkinan lain yang selama ini terlewatkan.

2. Mencoba hal baru
Kita semua memang menyukai hidup dalam sona kenyamanan dan kemapanan. Kalau sekarang sudah baik, jangan ada pikiran untuk mengubahnya. Ini membekukan potensi kreatif. Mencoba hal-hal baru adalah esensi kreatifitas. Sekalipun Anda begitu fanatik dengan sesuatu pola, mode, cara, teknik, atau keyakinan tertentu, sekali waktu lakukan pemberontakan secara sengaja. Cobalah hal baru!

Pindah kantor, ganti lay out ruang kerja, bentuk tim baru, cari mitra baru, pindah supplier, coba bisnis sampingan baru, gunakan rute jalan baru, pakai moda kendaraan baru, ganti potongan rambut, ganti penampilan, pindah kontrakan, kunjungi restoran baru, ganti menu baru, kenali karakter yang sangat berlawanan, coba hobi-hobi baru, dll.

Esensi dari latihan ini adalah pada peneguhan diri, keberanian mencoba, sensasi saat merasakan perbedaan (feel the different), dan menemukan sesuatu yang lain. Ini akan mengkondisikan pikiran dan mental menjadi lebih terbuka bagi proses kreatif.

3. Kuantitas jawaban


Latihan Aktualisasi Potensi KreatifSocialTwist Tell-a-Friend

Kumpulan Tulisan, Mengapa Tidak?

Diposting oleh Unknown di 08.03 1 komentar

Kumpulan Tulisan, Mengapa Tidak?

"Kita tidak bisa memulai segala-galanya sekaligus"
Pramoedya Ananta Toer

Coba anda amati buku-buku karangan Hermawan Kartajaya, Renald Khasali, Gede Prama, Andrias Harefa, Roy Sembel, Handi Irawan, atau buku-buku dari pengarang lain yang sering mengisi kolom-kolom di berbagai media masa. Beberapa dari buku-buku mereka merupakan hasil kompilasi dari tulisan-tulisan pendek seperti kolom, esai, artikel opini, bahkan mungkin juga makalah yang diperbarui, yang dianggap punya nilai jual jika diterbitkan dalam sebuah buku kumpulan tulisan.

Dan jangan remehkan buku-buku seperti ini. Buku-buku kumpulan tulisan yang disusun pengarang-pengarang di atas ternyata disambut baik oleh pasar, bahkan tak sedikit yang menjadi best seller. Buku Handi Irawan berjudul 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan (2002) yang sukses di pasar itu bahan dasarnya juga tulisan-tulisan pendek yang sebelumnya tersebar di berbagai media massa dan kemudian disusun ulang oleh rekan-rekan Handi di Frontier. Sementara, di antara lebih dari 23 buku yang ditulisnya hingga awal 2004, Andrias Harefa malah berhasil menyusun setidaknya 5 buku kumpulan tulisan pendek yang jadi best seller, yaitu Sukses Tanpa Gelar (1998), 10 Kiat Distributor MLM (2000), Berwirausaha dari Nol (2000), MLM di Era Internet (2000), dan Agar Menjual Bisa Gampang (2002).

Kisah sukses buku kumpulan tulisan pendek seperti itu juga dapat dilihat dari sukses luar biasa serial Chicken Soup for the Soul yang disusun oleh Jack canfield dan Mark Victor Hansen. Buku serial Chicken Soup for the Soul berisi kisah-kisah yang syarat nilai kemanusaian, yang merupakan sumbangan tulisan dari banyak penulis dari beragam latar belakang. Kisah-kisah itu muncul dengan gaya dan cita rasa masing-masing, namun tetap bisa dicari benang merahnya, mengikat kisah-kisah tersebut menjadi buku yang memikat dan enak dibaca.

Pada awalnya, tak satu pun penerbit yang mau melirik proposal buku Jack Canfield dan Mark Victor Hansen ini. Tapi pecinta buku sering punya logika berbeda dengan para penerbit umumnya. Kenyataannya setelah diterbitkan, buku serial ini meledak di pasaran dan menjadikan kedua penulisnya nangkring di peringkat teratas di daftar pengarang paling top di Amerika Serikat versi New York Times dan USA Today.



Kumpulan Tulisan, Mengapa Tidak?SocialTwist Tell-a-Friend

Yang Paling Mudah Ditulis

Diposting oleh Unknown di 08.01 0 komentar
Yang Paling Mudah Ditulis
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri. Itulah yang saya lakukan."
J.K. Rowling

Mungkin, yang paling membuat orang ngeri kalau hendak menulis buku adalah bayangan bahwa buku itu harus setebal dan sekomprehensif, misalnya, Business @ The Speed of Thought karangan Bill Gates yang terjemahannya setebal 417 halaman, atau Retire Young Retire Rich karya Robert Kiyosaki dan Sharon L. Lechter yang terjemahannya setebal 450 halaman. Atau yang lebih dasyat lagi, seperti buku Hermawan Kartajaya on Marketing karya Hermawan Kartajaya yang tebalnya mencapai 826 halaman!

Buku-buku tersebut jelas ditulis orang-orang yang sangat sibuk, sekalipun Kiyosaki misalnya, mengklaim memiliki banyak waktu luang karena sudah pada tahap menikmati passive income. Namun buku mereka memang mengangumkan karena selain menyajikan detail sisi-sisi praktis bidang yang mereka geluti, penulisnya juga mampu mengungkapkan visi-visi ke depan serta dengan pendekatan yang menyeluruh. Bahkan buku Hermawan Kartajaya yang sebenarnya 'hanya' sebuah kumpulan tulisan yang pernah dimuat di berbagai media masa, ternyata bisa dikemas secara komprehensif setelah ditambah dengan satu model marketing terbaru ciptaannya.

Bolehlah anda bermimpi bisa menyusun buku setebal buku-buku mereka. Tapi berhati-hatilah mengingat kesibukan anda yang segunung atau mungkin dunia tulis menulis bukanlah keseharian anda. Bahkan mereka yang sehari-hari bergelut dengan informasi dan dunia tulis-menulis, seperti para wartawan, peneliti, penerbit, editor buku, copywriter, atau script writer, sering pula mengalami banyak kesulitan saat menulis satu buku yang sederhana sekalipun.

Yang saya lihat, bukannya para profesional ini miskin ide seperti yang saya singgung sebelumnya. Bukan pula karena mereka tidak mampu menulis, wong menulis itu sudah merupakan aktivitas keseharian dan telah mendarah daging. Tapi, problemnya lebih pada pilihan bentuk buku, tema yang dipilih, serta penguasaan teknik penyusunan buku yang agaknya memang belum dikuasai dengan baik. Sebab lain, ketakutan bukunya tidak ada yang membaca, ditolak penerbit, berikut soal orientasi dan motivasi menulis buku yang memang sangat minim.

Bagi pemula, saya menyodorkan pilihan tiga tema buku yang besar kemungkinan bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Nah, tema buku seperti apa? Sebuah buku yang sudah pasti bisa anda tulis adalah buku yang membahas tentang profesi, hobi, atau kisah hidup anda sendiri. Mengapa menulis tentang profesi atau bidang kerja kita sendiri? Alasannya, inilah tema yang hampir pasti anda kuasai dengan baik ruang lingkupnya, detail sejarahnya, sisi teknis dan sisi praktisnya, sisi pengembangannya, literatur pendukungnya, pengalaman-pengalaman menarik di dalamnya, tantangan dan reward-nya, sampai prospek profesi itu ke depannya. Kalau pun anda merasa penguasaan materinya belumlah selengkap itu, proses belajar untuk mendalami bidang anda sendiri tentu bukan hal yang terlalu memberatkan, bukan?


Yang Paling Mudah DitulisSocialTwist Tell-a-Friend

Mulailah dengan Mencoret-coret

Diposting oleh Unknown di 07.56 0 komentar
Mulailah dengan Mencoret-coret!
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Banyak orang yang gagal menjadi pemikir besar hanya karena ingatannya terlalu bagus."
Friedrich Wilhelm Nietzsche
(Filsuf Jerman)

Segala sesuatu dimulai dari ide. Pada tahap awal hampir semua penulis buku membuat coretan-coretan ide di atas secarik kertas. Jika anda ingin menulis buku, mulailah dengan membuat coretan-coretan seperti ini untuk membuat ide-ide yang berserakan dan abstrak di kepala menjadi suatu rangkaian gagasan konkrit yang siap dikembangkan. Sebelum anda menuliskan ide itu dalam bentuk coretan, butir-butir pemikiran, atau peta ide, maka ide-ide itu belum berwujud. Jadi, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah membuat ide abstrak menjadi wujud nyata.

Mungkin saat kita sibuk melakukan sesuatu, tiba-tiba tersembul ide menulis buku tentang topik yang menarik. Bisa saja ide itu muncul berbentuk judul yang provokatif. Semisal seperti yang saya alami saat mendapatkan ide untuk menulis artikel ini. Waktu itu saya sedang sibuk menyelesaikan beberapa tulisan untuk sebuah buletin yang akan tampil dengan format baru. Saat sedang asyik-asyiknya menulis artikel untuk rubrik Self-Development, mendadak muncul pertanyaan bagus seperti ini; bagaimana sih cara orang sibuk bisa menulis buku?

Tiba-tiba, sejenak perhatian saya terseret ke pertanyaan itu. Lalu tanpa diperintah, di kepala ini seperti ada bioskop yang memutar ulang film tentang teman-teman saya atau para profesional dan eksekutif yang ingin sekali menulis buku, tapi menemui banyak hambatan untuk mewujudkannya. Teringat beberapa narasumber penting yang pernah saya wawancarai, yang juga ingin membuat kenang-kenangan berupa buku bagi kolega dan keluarganya. Teringat sejumlah pesohor yang meskipun sangat sibuk toh akhirnya mampu menyusun buku. Juga teringat buku-buku best seller yang ditulis para penyibuk, tetapi sangat produktif dalam menulis judul-judul buku baru.

Hanya dalam hitungan menit, ide itu makin mengkristal melalui proses mengingat-ingat, melamun, membayangkan, dan terus bertanya apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan di mana. Tarikan ide tadi begitu kuatnya sehingga saya rela menunda beberapa menit proses menulis artikel sebelumnya, kemudian dengan cepat beralih ke selembar kertas. Lalu saya menulis butir-butir pemikiran kilat tersebut dalam bentuk kalimat-kalimat pendek. Isinya, pertanyaan-pertanyaan (rumusan masalah), fakta-fakta di lapangan, asumsi-asumsi awal, bayangan pemecahan masalah, serta contoh-contoh yang relevan. Begitu muncul di kepala semua langsung saya tulis, tidak beraturan, dan benar-benar hanya merupakan catatan atas kilasan ide dalam bentuk kalimat pendek. Bentuknya belum beraturan, tapi gagasan dasarnya sudah didapatkan.

Usai menyelesaikan pekerjaan sebelumnya, barulah saya fokuskan perhatian pada coretan-coretan tadi. Saya analisis sekilas, mana ide-ide yang saling berdekatan, yang satu mendukung yang mana, apakah yang ini menjadi penghantar yang itu, apa ide ini menjawab permasalahan itu, begitu seterusnya. Ada semacam proses saling mengkaitkan ide-ide, mengelompokkannya, mencari sebab akibatnya, mencari benang merah di antara gagasan-gagasan tersebut, dan mencari kesimpulan-kesimpulan atau jawaban sementara. Dari proses inilah saya mampu menghasilkan outline kerangka sebuah buku yang kemudian saya tulis menjadi serial artikel pendek ini. Begitu outline tersusun, saya langung bisa mimilih kira-kira judul-judul artikel mana yang akan saya tulis lebih dulu.


Mulailah dengan Mencoret-coretSocialTwist Tell-a-Friend

Anda Berlimpah Ide

Diposting oleh Unknown di 07.53 1 komentar

Anda Berlimpah Ide

"Ilham datang dari kerja setiap hari."
Charles Pierre Baudelaire
(penyair Perancis)

Sebagai jurnalis dan penulis profesional, saya sering menemukan dua situasi cukup unik saat berbincang dengan narasumber, klien, maupun rekan-rekan seprofesi. Situasi pertama, ada di antara mereka yang ingin sekali menulis buku, tapi merasa tidak memiliki ide tema menarik yang menurut mereka layak ditulis. Situasi kedua, ada beberapa orang yang dengan lincahnya mampu menambang ide tema buku yang menarik, namun mereka tak pernah beranjak untuk mewujudkannya menjadi buku. Yang pertama merasa seolah blank, tidak tahu tema apa yang sebaiknya mereka garap. Sementara yang kedua lebih dipenuhi oleh keragu-raguan.

Saya sendiri percaya, bahwa yang namanya ilham, inspirasi, atau ide-ide menarik itu berlimpah adanya. Kadang semua hal tadi seolah seperti ladang di sekeliling kita yang siap dipanen oleh siapa saja. Bahkan dengan sedikit dipancing melalui pertanyaan saja, maka tampak sekali kalau kebanyakan dari kita itu berlimpah ide. Persoalannya, sering kita sudah cukup puas dan bangga jika punya ide. Padahal, keberanian dan hasrat 100% untuk mewujudkan ide-ide adalah kata kuncinya. Ini berlaku pada proses kreatif menulis buku.

Tak terbantahkan, kamar mandi adalah sumber ide. Anda barangkali juga sering mengalami mendapat ide-ide segar di sini, misalnya saat gosok gigi, saat keramas, saat menikmati guyuran air di kepala, saat bersenandung, saat berendam di bak mandi atau bersantai dengan pelampung di kolam renang. Yang lain barangkali pernah menemukan eureka! saat meditasi, saat menikmati perjalanan, melihat pemandangan alam, menikmati musik, film, karya seni, acara televisi, saat berselancar di internet, berdiskusi, brainstorming, bercanda dengan teman, atau saat mengamati sesuatu yang menarik perhatian.

Yang unik, dan saya berulang kali mengalami hal ini, ide-ide bagus bahkan bisa muncul saat seseorang sedang konsentrasi bekerja. Inilah situasi yang oleh Profesor Mihaly Csikszentmihalyi, pengarang buku Creativity - Flow and the Psychology of Discovery and Invention, digambarkan sebagai keadaan flow atau sedang mengalir. Dalam situasi ini, kita biasanya sedang asyik-asyiknya mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati. Lalu ide-ide tertentu mendadak muncul tanpa kita mengundangnya. Sekelebat, tapi sering memikat perhatian, sehingga kita seperti sedang mengalami jeda sejenak, terhanyut oleh kilasan inspirasi yang masih berbentuk khayalan.

Pada situasi flow ini, inspirasi atau gagasan bisa mengalir begitu derasnya. Jika berhasil mempertahankan keadaan ini, terkadang ide yang didapat bisa komplit dan detail. Kalau kita sedang bagus mood-nya, tubuh segar bugar, antusiasme tinggi, dan apa yang dikerjakan itu membuat kita senang melakukannya, menarik perhatian kita, maka kita pun akan mudah sekali mencapai flow.

Yang menarik, disadari atau tidak, umumnya kita pernah atau bahkan sering mengalami kondisi flow. Bahkan saya sendiri sering mengalami situasi-situasi yang agak unik. Tahukah anda, ide outline artikel bersambung ini saya dapatkan justru pada saat saya dikejar deadline dua buletin internal yang sedang saya tangani. Hebatnya, aliran ide buku ini muncul seperti gambar-gambar film di kepala saya, yang memberitahukan bagaimana serial artikel ini bisa disusun. Komplit mulai dari judul besar sampai isi artikel demi artikel, dari pengantar hingga penutup, semua mengalir begitu saja!



Anda Berlimpah IdeSocialTwist Tell-a-Friend

Menggali dengan Teknik Wawancara

Diposting oleh Unknown di 07.53 0 komentar
Menggali dengan Teknik Wawancara
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Mendengarkan dengan baik dan menjawab dengan baik adalah salah satu penyempurnaan terbesar yang dapat diperoleh dalam percakapan."
Francois, Duc de La Rochefoucauldd
(Pengarang Perancis)

Sepanjang karier saya di dunia jurnalistik, saya sering menemui nara sumber yang ketika saya wawancarai menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki penguasaan bidang yang mengangumkan, gagasan-gagasan brilian, serta visi-visi yang sangat bagus. Mereka ini terdiri dari para CEO, entrepreneur, pengusaha mandiri, penjual sukses, manajer-manajer berprestasi, termasuk para trainer dan akademisi. Untuk keperluan media saya, kadang saya meminta mereka menulis kolom atau artikel opini mengenai topik-topik yang sangat mereka kuasai tersebut.

Namun, sering sekali mereka merasa tidak mampu menuangkan gagasan ke dalam tulisan, apa pun bentuknya. Beberapa mengaku pernah mencoba tapi hanya sampai pada outline dan judul tulisan. Setelah mencoba beberapa paragraf, mereka gagal mengembangkan dan menyelesaikan tulisan tersebut. Alasan mereka, pikiran tiba-tiba mentok dan ide-ide yang semula mengalir tiba-tiba macet. Alhasil, antusiasme menulis pun turun drastis dan mereka menyerah.

Lain suasana saat mencoba menulis, lain pula suasana saat wawancara. Uniknya, para narasumber saya ini sangat menikmati diskusi yang terbangun saat saya mewawancarai mereka. Gampang ditebak, muncul banyak sekali gagasan-gagasan menarik yang kadang mereka sendiri tidak tahu dari mana datangnya. "Saya senang sekali dengan wawancara seperti ini. Ide saya bisa keluar semua," tutur Purdi E. Chandra saat saya wawancarai. Bos grup Primagama ini ia mengakui bahwa sebuah wawancara bisa menstimulasi pemikirannya untuk memberikan jawaban-jawaban yang cerdas (hasil wawancara ini beserta dengan tokoh-tokoh pengusaha suskes lainnya telah diterbitkan oleh Penerbit Gradien menjadi sebuah buku berjudul Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah!, 2004).

Untuk orang-orang tertentu, pemikiran-pemikiran yang bagus itu letaknya jauh di sudut ingatan mereka. Sesungguhnya, secara tidak sadar inti-inti pemikiran tersebut muncul sepotong-sepotong dalam setiap kesempatan, seperti saat berdiskusi, presentasi, menanggapi suatu permasalahan, atau saat berproses untuk mengambil keputusan. Hanya saja, pemikiran-pemikiran ini mungkin jarang atau tidak pernah dikemas dalam suatu bentuk terstruktur seperti bahan presentasi. Jadi pemunculannya dalam bentuk yang lebih runtut dan lengkap membutuhkan stimulasi tertentu seperti dalam wawancara atau diskusi.

Menggali dengan Teknik WawancaraSocialTwist Tell-a-Friend

Mulai dari Bab yang Anda Suka

Diposting oleh Unknown di 07.51 0 komentar
Mulai dari Bab yang Anda Suka
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Pertama, kamu memerlukan semangat atau dorongan melakukan yang kamu sukai. Semangat adalah tenaga yang membakar hasrat mencipta."
Teresa Amabile
(Pakar kreatifitas)

Entah mengapa, sejak SD saya suka mengerjakan soal ulangan dari soal-soal yang paling mudah dikerjakan. Saya juga teringat saat UMPTN (sekarang SPMB), total soal-soal yang saya kerjakan selalu dari yang paling mudah dulu. Bahkan saya suka iseng-iseng mengerjakan soal dengan cara dibalik, yaitu mulai mengerjakan dari nomor paling belakang. Kadang saya kerjakan dengan cara di-clong-clong (istilah jawa) atau di acak nomornya. Ternyata, kebiasaan ini lumayan membantu saya dalam dunia penulisan, yaitu memberi variasi pilihan.

Untuk media yang saya tangani, tak jarang saya menulis laporan atau menganalisis berita mulai dari bagian yang paling inti, baru disusul kemudian bagian penjelas dan terakhir pengantar atau penutup. Semisal, saya pernah menulis tiga seri tulisan kolom tentang bagaimana meningkatkan kreatifitas. Saya tidak memulai tulisan itu dari definisi dan teori kreatifitas, tapi dari kiat-kiat dan contoh-contoh aktivitas kreatif. Usai memaparkan inti tulisan, saya merasa mudah memberi pengantar berupa kutipan-kutipan konsep kreatif, berikut pengantar dan penutupnya. Proses menulis jadi mengalir, begitu mudah dikerjakan dan lancar penyelesaiannya.

Buku pertama saya Kontekstualisasi Ajaran I Ching (Grassindo, 2004) juga saya tulis dengan cara diclong-clong. Buku setebal 205 halaman lebih itu terdiri dari pengantar, isi (64 bab pendek), dan tanya jawab. Semula saya mulai dari bab 1-6, tiba-tiba saya merasa agak jenuh melanjutkannya. Lalu saya coba mulai dari bab 64 jalan mundur sampai bab 50. Lalu dari depan lagi, bab 7-15, begitu seterusnya, selang-seling. Ternyata cara ini mempercepat proses penulisan, menghilangkan rasa jenuh karena ada variasi, dan membuat saya mampu menyelesaikan draft buku ini hanya dalam 36 hari! Apakah hal ini juga sering terjadi pada penulis lain? Sepertinya banyak juga yang begitu.

Tidak ada aturan yang mengharuskan anda menulis buku mulai dari kata pengantar, lalu batang tubuh atau isi, baru diakhiri dengan kesimpulan atau penutup. Anda bebas memilih di mana bisa memulainya. Banyak kasus membuktikan, memulai dari bab yang paling kita suka dan kita kuasai jauh lebih memotivasi dan memperlancar proses menulis secara keseluruhan. Andrias Harefa dalam bukunya Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang (Gramedia, 2002) menegaskan hal yang sama. Menurutnya, bagi penulis pemula, memulai dari hal-hal yang paling mudah ditulis akan menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan karangan.


Mulai dari Bab yang Anda SukaSocialTwist Tell-a-Friend

Menulis Cepat

Diposting oleh Unknown di 07.48 0 komentar
Menulis Cepat

JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Kalau ada seseorang yang ingin menulis dengan gaya yang jelas, lebih dulu dia harus jelas dalam pemikirannya."
J.W. von Goethe
(Pengarang Jerman)

Ini jurus terpenting bagi para penyibuk yang sedang menggarap sebuah buku. Jika anda sedang mengalir, jangan pernah berhenti! Jika ide sudah tergambar di kepala, segeralah tulis dengan cepat sampai aliran ide itu habis tuntas. Pertahankan semangat, irama antusiasme menulis, dan jangan pernah menyimpan aliran ide untuk ditulis kemudian. Ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Mengapa?

Alasannya, jika sudah mulai menulis, berarti anda berperang dengan waktu yang sedemikian terbatas. Akan lebih menguntungkan jika anda mengefektifkan waktu yang tersedia sekalipun itu sangat pendek, dibanding misalnya anda menunda menulis demi menunggu datangnya waktu yang lebih longgar. Penantian ini sia-sia! Ide-ide lama akan segera terlindas oleh ide-ide baru yang lebih memikat, dan apa yang ingin anda tulis sebelumnya hanya tinggal seonggok ide usang. Mengapa usang? Bisa jadi dalam waktu yang tidak terlalu lama anda menemukan buku dengan tema serupa dengan ide anda, namun ditulis oleh pengarang lainnya.

Yang namanya mood sering berubah-ubah dalam tempo yang sangat cepat. Ayu Utami, novelis yang melejit dengan novelnya Saman, tegas-tegas menyatakan, mood harus didisplinkan, dijaga, dan dibangun. Novelis yang sebelumnya adalah seorang wartawawati ini mengaku bisa membangun mood-nya saat pagi atau malam hari. Nah, apakah waktu-waktu senggang anda yang sedikit memungkinkan pembangkitan mood seperti itu? Anda harus menemukan dan membangkitkan sendiri.

Seperti saya singgung di artikel sebelumnya, buku pertama saya Kontekstualisasi Ajaran I Ching yang tebalnya 205 halaman lebih itu berhasil saya selesaikan draft-nya hanya dalam waktu 36 hari. Memang, pemolesannya makan waktu hampir setengah bulan mengingat saya lebih percaya diri mengajukan naskah ke penerbit dengan kesalahan redaksional sesedikit mungkin. Belajar dari pengalaman inilah saya benar-benar menekankan arti penting menulis cepat saat anda berhasil mendapatkan kondisi flow. Kondisi mengalir ini benar-benar berharga!

http://www.pembelajar.com/

Menulis CepatSocialTwist Tell-a-Friend

Cara Menulis Yang Menarik

Diposting oleh Unknown di 07.46 1 komentar
Cara Menulis Yang Menarik

Tulisan yg menarik, meski di bwh ujung2nya sedikit promosi hehe...
Semoga berguna.

Nice week end...

halo sahabat,

sering ada pertanyaan, bagi yang mau belajar menulis, bagaimana caranya menulis
yang menarik?

coba diperhatikan, setiap hari puluhan tulisan masuk ke Milis, namun yang
menarik hanya beberapa saja.
Bagaimana caranya bisa menarik perhatian pembaca?

beberapa paradigma yang sering salah terjadi pada para calon penulis.

1. menulis itu hasilnya tulisan yang sifatnya seperti benda mati. ibarat bikin
patung, jadi patung mati.

Nah, inilah bedanya.... dia tidak melihat sebuah tulisan itu hidup. Coba anda
dengarkan lagunya Rossa yang baru judulnya Cinta, karangan lama Titik Puspa.

Anda mendengarnya akan menangis tersedu-sedu, seperti disayat sembilu, jantung
anda akan berdegup lebih kencang, mata anda membasahi pipi, dan anda akan
terenyuh, betapa jeritan anak manusia akan arti Cinta.

Kok bisa?

Nah, menyanyi itu sama dengan menulis.

Kalau anda menulis dengan format resmi model Maju Tak Gentar, tentu berbeda
dengan gaya Kelly Clarkson menyanyi Because of you.

Menulis itu mengkomunikasikan makna isi hati anda kepada pembaca. Seperti
melihat lukisan, ada yang menangis, ada yang terenyuh, ada yang EGP, capek
deh.... karena dia buta seni lukis.

Lalu bagaimana menipukan kehidupan kepada tulisan?
Berikan isi hati anda yang terdalam.

Kalau menulis jangan....

Stadion penuh berisi banyak pendaftar Trans Corp, tercatat ada 65,000 pendaftar
yang menghadiri stadion, itu model Maju Tak Gentar.

Semua orang disuruh menyanyi selalu lagu maju tak Gentar, kalau tidak Halo-halo
Bandung.

Cobalah menulis....

Stadion yang panas terik, sungguh menggosongkan semangat para pencari kerja,
dengan peluh bercucuran, membasahi seluruh jiwanya, karena sudah lelah menanti
harapan tak kunjung datang, dan Trans Corp datang dengan heboh dengan gegap
gempita menyongsong duka para pencari kerja dengan harapan... Nyatakah harapan
itu, atau hanya secercah cahaya di tengah kegelapan tak pasti. Para pelamar
tergopoh-gopoh datang
memenuhi stadion tempat harapan para pencari kerja hanya mencari sesuap nasi,
di tengah kegalauan hatinya yang sudah pedih, pilu merana mengharapkan masa
depan tak pasti.

Anda sudah mengambil tissue?

2. Tulisan itu tergantung dari isinya. tidak. tulisan itu tergantung
deliverynya, ibarat makanan
bergizi, penuh karbohidrat, protein, nutrisinya bagus, tapi disajikan jelek,
warnanya tidak membangkitkan selera, maka mau dimakan juga terasa seperti bubur
Promina.

3. Tulisan tergantung ide, tergantung cara memulainya, seperti anda mau
berenang, mau langsung gaya dada, gaya katak, gaya bebas, malah terlalu banyak
dipikir jadinya gaya batu

Menulis itu menyambung hati anda ke telunjuk dan jari tengah anda (bagi yang
mengetik dengan 11 jari). Bagaimana cara menyambungnya...... harus dicoba.

Setrumlah hati anda, bagaimana hasilnya? Jantung kita itu kadang dimonitor
dengan mesin EEG keluarnya tut, tut, tut, kalau tuuuuuuut anda mati.

Tulisan juga begitu, kalau tut, tut, tut bernyawa.
Kalau tuuuuuuut capek deh, orang tidak membaca.

4. Tulisan itu tergantung kemampuan bahasa anda.
coba anda baca tulisan berikut ini...
Rumah Kaiu
kalau anda membacanya tanpa perhatian, terbaca..
hcvd uil3byobv
tidak ada artinya bukan?
kalau anda memberi perhatian, dan tulisan itu mengalir, pasti terbaca...
RUMAH KAYU, bukan
jangan takut dengan tata bahasa, asal jangan bahasa sms saja.

5. Menulis tergantung dari berapa banyak buku-buku yang anda baca.

bukan begitu, itu namanya mengetik ulang. Kalau menulis anda cukup memiliki
satu buku;

Buku Hati

Anda tinggal membaca isi hati anda dan membantu menuliskan saja. Kadang anda
akan emnulis tanpa sadar, tiba-tiba menjadi sebuah tulisan bermakna.

salam,
Goenardjoadi Goenawan
Penulis Rubrik Pengembangan Diri Majalah Komunitas Ad
Info


Cara Menulis Yang MenarikSocialTwist Tell-a-Friend

Jurus Jitu Menulis Bagi Orang Sibuk

Diposting oleh Unknown di 07.41 0 komentar

Menulis Bersama Penulis Profesional
JURUS JITU MENULIS BUKU UNTUK ORANG SIBUK

"Anda harus melakukan hal yang anda pikir tidak dapat anda lakukan."
Eleanor Roosevelt

Ini adalah alternatif terakhir yang sebenarnya hanya perlu dipilih jika anda benar-benar sudah angkat tangan dengan keseluruhan proses penulisan buku. Namun ini bukan cara yang sama sekali harus dihindari. Bahkan, ini menjadi salah satu cara ampuh untuk mewujudkan impian anda. Banyak orang-orang sibuk yang karena berbagai alasan sama sekali tidak bisa meluangkan waktu untuk menulis dengan baik. Mau tak mau, demi sebuah impian, menggunakan penulis profesional adalah alternatif yang sah.

Tidak bisa dimungkiri, bagi orang-orang tertentu, menulis itu kadang memang sama sekali asing dan begitu sulit untuk dilakukan. Ketika mereka belajar menulis dari nol, ada saja kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Sementara memaksakan diri menulis akhirnya toh tetap sulit diwujudkan dalam waktu singkat. Padahal, menulis benar-benar diinginkan dan diyakini akan mendatangkan nilai tambah. Dalam situasi seperti ini, tidak berarti orang harus berhenti atau mengubur keinginannya untuk membuat sebuah buku.

Di sinilah peran penting para penulis profesional. Ada tiga model penggunaan tenaga profesional di sini. Pertama, jika waktu luang anda untuk menulis sama sekali tidak ada, anda bisa menggunakan jasa seorang ghost writer (penulis bayangan). Seorang ghost writer adalah penyedia jasa penulisan dengan profesional fee tertentu, yang dapat diminta menulis untuk dan atas nama anda. Anda cukup memberikan pokok-pokok pikiran (outline), bahan-bahan penulisan, dan menyampaikan tujuan-tujuan penulisan buku itu sendiri. Berikutnya, si penulis bayangan akan membuatkan tulisan berdasarkan pesanan dan bahan-bahan tersebut menjadi sebuah buku sesuai dengan keinginan anda. Ini memang cara menulis buku yang paling tidak merepotkan.

Kedua, anda dapat mengajak seorang penulis profesional sebagai co-writer atau penulis pendamping. Di sini anda mengajak seorang penulis profesional untuk berdiskusi, menetapkan tujuan penulisan buku, mengumpulkan bahan, dan menulis bersama-sama. Prakteknya, kebanyakan penulis pendampinglah yang menjalankan seluruh proses penulisan buku, sementara penulis utama hanya menyediakan bahan-bahan tertulis atau memberikan wawancara. Penulis pendamping di sini hampir sama fungsinya dengan penulis bayangan. Bedanya, nama si penulis pendamping harus dicantumkan di buku bersama si penulis utama.

Ketiga, anda dapat menggunakan jasa editor. Jika anda mampu menyelesaikan draft awal buku, namun untuk pengayaan, editing redaksional, dan gaya bahasa, anda merasa kurang PD atau tak lagi punya waktu, maka inilah saatnya menggunakan jasa editorial dari seorang editor/penulis profesional. Sebenarnya di setiap penerbit buku disediakan seorang editor untuk mengolah dan merapikan setiap naskah buku yang masuk. Tetapi bukan rahasia lagi kalau naskah buku yang sudah rapi duluan akan memudahkan penerimaan oleh penerbit. Jadi memanfaatkan jasa editor/penulis profesional akan sangat membantu.



http://www.pembelajar.com

Jurus Jitu Menulis Bagi Orang SibukSocialTwist Tell-a-Friend

5 Cara Menulis Cerpen

Diposting oleh Unknown di 06.49 24 komentar
5 Cara Menulis Cerpen

Menulis cerpen itu mudah. Sama seperti kalau kita berbicara, bercerita, hanya bedanya menulis cerpen adalah bercerita dengan tulisan. Jadi lupakan segala teori penulisan cerpen yang muluk-muluk dan mulailah bercerita…Oke daripada mbulet gak karuan sekarang langsung ke langkah pertama :

1. Nyalakan komputermu, mulailah menulis kata pertama….terserah tidak harus bingung milih kata. Kalau susah cobalah dengan kata… “Pada suatu hari.” .ntar gampang kalau mau di edit.


2. Mulailah dengan sudut pandang orang pertama. Jangan salah, sudut pandang ini sering dipakai oleh novelis besar seperti John Grisham, atau almarhum Michael Crichton yang menelorkan karya Jurassic Park.

Contoh :
Pada suatu hari aku sedang mengetik di kamarku, lalu tiba-tiba Shanti memanggilku, “ Ron, Ronny.., kamu lagi ngapain? “ Aku diam saja sambil membatin “ngapain sih cewek ini gangguin aja” .Aku kembali menulis cerpenku dst

1. Hapus semua kaidah penulisan cerpen yang kamu dapat dari bangku SD sampe kuliah, karena itu hanya menghambat kreatifitasmu, bayangin aja gimana mau nulis kalo aturannya banyak banget, Harus bikin kerangka karanganlah, harus ada idepokoklah, harus EYD lah harus baku kalimatnya, harus tanda bacanya bagus , harus deskriptif. Padahal banyak lho penulis yang menulis gak jelas tapi malah terkenal karena dinggap cerpennya misterius hehehe, padahal mungkin emang lupa ngasih ending..so jangan khawatir. Menulis cerpen dulu mikir belakangan ..
2. Trus gimana bikin cerpen yang bagus? Gak ada ide? halah ..ide itu otomatis selalu ada di kepalamu, gak perlu melamun cari inspirasi, cukup tulis kehidupanmu sehari ini saja.. Coba lihat salah satu syairnya slank..”aku langsung bangun dan bakar rokok..” nah gitu aja jadi lagu terkenal.. coba lihat contoh :

Waduh, aku terlambat kuliah nih. Padahal Jakarta selalu macet. Belum mandi nih, mandi dulu ah.. , Eh lagi asiknya mandi tiba tiba handphoneku bunyi. Gimana nih, terpaksa deh aku keluar dari kamar mandi berlilit handuk masih basah kuyup. Yak, berhasil mencapai handphone dan kuangkat “ halooowww..” ……dst

5. Dah gitu aja, kalo banyak2 malah gak nulis2, selamat berkarya cerpenmaniaaa…, kalo kesulitan kembalilah ke poin 1


5 Cara Menulis CerpenSocialTwist Tell-a-Friend

Selasa, 20 Januari 2009

Tips Mencari Ide Untuk Ditulis

Diposting oleh Unknown di 00.44 0 komentar

Mencari Ide bisa jadi kegiatan paling menyebalkan atau malah menyenangkan. Menyebalkan jika dah cari jungkir balik, pi belom dapat juga. Menyenangkan jika baru saja imajinasi mengembara, ide langsung dapet, apalagi idenya cemerlang.

Mencari ide itu gampang-gampang susah, ya Mas?

Ya begitulah.

Sebetulnya ada cara buat cari ide nggak?

Yang pasti harus meng-optimalkan seluruh indra kita.

Kalo secara teori ada nggak?

Saya belom pernah baca, tapi paling tidak ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk mencari ide.

Apaan tuh?

Cara pasif dan cara aktif.

Jelasin dong.

Cara pastif biasanya dilakukan penulis yang sudah terbiasa menulis dan sudah banyak tulisannya. Dia cukup melakukan ritualnya untuk mematik idenya saja, sudah pasti dapat ide.

Ritual ini misalnya dengerin musik kesukaannya sambil minum teh, coklat, atau Ngopi hangat dan duduk di depan laptop. Pasti ada saja ide yg lewat di kepalanya.
Ada juga ritual mencari ide di Warkop (warung kopi), ini yang menurut saya paling limayan efektif. Sebab sambil nyantai minum kopi, ide-ide berkeliaran dimana-mana. terus bagaimana Anda menangkapnya.

Ada juga yang hanya duduk di cafe sambil liatin orang-orang jalan, liatin suasana, liatin sekeliling, ide-ide mengalir deras. Makanya, selalu bawa laptop ke mana-mana.

Kalau cara aktif?

Ya menyengaja mencari ide dengan mengoptimalkan seluruh indra kita. Misalnya dengan cara membaca, liat film, ngobrol, jalan ke mall, jalan ke gunung, jalan ke pantai, dan sebagainya.

Cara seperti itu sangat efektif, dan dijamin, sekali jalan, banyak ide yang didapat.

Ada cara lain?

Mmm … bisa mengutip ide dari tokoh yang kita bayangkan, bisa mengutip ide dari setting yang kita rencanakan, bisa juga mengolah ide dari ending cerita yang kita temukan. Dari unsur-unsur dalam cerita ini saja sudah banyak ide yang bisa kita dapatkan, lho.

Iya juga ya.

Iya, jadi, tidak ada alasan lagi kan, untuk merasa kesulitan mencari ide.

Ayo mulailah Go-Go.... Perkosa ide-ide, yang berkeliaran di sekitar anda.
Oke...

SELAMAT MENCOBA


Tips Mencari Ide Untuk DitulisSocialTwist Tell-a-Friend
 

Belajar Menulis, Belajar Menulis Artikel, Belajar Menulis Berita, Belajar Kuliah Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez Distributed by Deluxe Templates